Hatinya Serapuh Kaca

Bagi seorang laki-laki, kebutuhannya akan keberadaan seorang wanita adalah fitrah. Bahkan, Nabi adam AS pun merasa sunyi ketika sendiri. Seolah ada yang kurang dihatinya dan pkirannya, walaupun ia berada di surge dan mendapatkan segalanya. Hingga akhirnya ALLAH SWT menghadiahkan hawa untuk menemani kesendirian dan kesunyian hati nabi Adam AS. Hawa diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam AS. Filosofinya , tulang rusuk ada di dekat hatinya untuk dicintainya dan dekat pula dengan tangannya untuk dilindunginya.

Para wanita dijadikan dari tulang rusuk yang bengkok adalah untuk diluruskan oleh lelaki. Namun, untuk meluruskan merka, pastikan diri laki-laki tersebut sudah meluruskan diri. Sebab, tidak mungkin kayu yang bengkok menghasilkan baying-bayang yang lurus. Tidak mungkin orang yang tidak punya emas. Hendak memberikan emas kepada orang lain. Maka, luruskan wanita dengan kelembutan, didiklah mereka dengan kehangatan, dan cintai mereka dengan ketulusan. Gunakan petunjuk ALLAH SWT  untuknya. Namun,ingat;

Jangan coba jinakkan mereka dengan harta, niscaya mereka semakin liar.

Jangan hibur mereka dengan kecantikan, niscaya mereka semakin pongah.

Karena.

Akal setipis rambutnya, maka tebalkan dengan ilmu.

Hati serapuh kaca, maka kuatkan dengan imam.

Perasaan selembut sutra, maka hiasilah dengan akhlak.

            Bimbinglah merka dengan ilmu. Didiklah mereka dengan imam, dan beri mereka dengan kasih saying. Mereka memang diciptkan dengan kelembutan, tetapi kelembutan itu bukanlah kelemahan mereka, justru menjadi kekuatan mereka. Dengan kelembutan, ia menjadi kunci dalam melahirkan generasi bagi peradaban mendatang.

Rahim mereka yang lembut itulah yang mengandung para calon pria hebat; calon pemimpin, usahawan, ilmuwan, ulama, pembawa nama bangsa, dan sebagainya. Maka, untuk melahirkan generasi yang hebat, pendidikan yang tepat bagi kaum wanita adalah kuncinya. Sebab, dari tangan merekalah anak-anak calon generasi bangsa dibesarkan. Namun , ketika mereka bodoh, hanya generasi bodoh yang akan lahir. Alih-alih mampu memperbaiki generasi, kehaduran mereka justru membuat runyam dan merusak generasi yang sudah baik.

Lebih banyak lelaki yang dirusak oleh perempuan, daripada perempuan yang dirusak oleh lelaki

Sebodoh- bodohnya perempuan, dia bisa menundukkan sepandai-pandainya lelaki.

            Bila tulang patah, rusuklah jantung, hati, dan limpa. Kini, bukan saja banyak bos telah kehilangan sekretaris, bahkan anak pun akan kehilangan ibu, suami kehilangan istri, dan bapak kehilangan putrinya. Maka, jinakkanlah mereka dengan kelembutan, dengan jalan yang ALLAH tunjukan.

Jika engkau di suatu , jadilah es yang memadamkan bara apinya. Ketika ia menangis karena suatu masalah, jangan engkau ajak ia berdebat, itu hanya akan memperburuk suasana. Tapi dekaplah, peluklah, dan rengkuh ia ke bahumu yang lapang, niscaya ketenangan yang akan dia dapatkan. Karena wanita tahu, dari sanalah ia bersal. Ingatlah, ia bersal dari tulang rusukmu yang penuh deang kelembutan.

 

Scroll to Top